Friday, October 19, 2012

Indahnya Perbedaan (Fin)


(selanjutnya)

Assalamualaikum..


Boleh ya saya tarik napas dahulu. fiuhhh.. fiuhhh....

Ada benang merah yang membuat saya ingin menulis satu persatu mengenai sahabat-sahabat saya itu. Sudah dijelaskan sedikit diatas, saya mulai mencintai yang namanya perbedaan.

Dulu memang ibu saya pernah menasehati, "Pilihlah teman yang perilakunya baik, agar kamu jadi orang baik juga."

"Tapi maaa, kakak tidak bisa begitu terus-terusan. Kakak bergaul, bekerja sama dengan orang banyak. Kalau ego itu tidak bisa saya tekan, gimana kakak bisa punya teman banyak"

"Deal about that. Kamu anak pintar, mama yakin kamu lebih kuat dari mama sebagai perempuan. Kamu lebih berani mengungkapkan pendapat dibanding Akbar dan Izan. Jadi mama tidak perlu khawatir gimana kamu di luar sana."

Okay, kembali ke masalah perbedaan dengan orang lain. Saya tentu pernah kesal kenapa ada orang yang tidak bisa sama dengan apa yang saya inginkan. Pernah mencak-mencak, pernah berusaha menghindar dari mereka semua.

Tapi apakah itu menyelesaikan masalah? Tidak!

Ayah saya tahu masalah itu. Dia pernah berpesan, "Kamu harus banyak kenal sifat orang. Suka atau tidak suka, hadapi saja. Toh, itu yang akan membentuk kamu jadi lebih dewasa. Jangan pernah nge judge orang, baik atau buruk."

Saya pernah gencatan senjata dengan Ocha karena akhirnya kita beda visi dan misi dalam kerjaan. Saya pernah merasa Shelvi itu aneh, karena dia suka ke club dan merokok. Saya pernah bete sama Andy, karena dia tidak membalas bbm saya pada saat saya tengah curhat. Saya pernah benci sama Yulia, karena dia jarang on time dan lelet dalam tindakannya.

Dan masih banyak lainnya.

Tapi kalau ingat lagi, kebaikan, pengorbanan, perhatian mereka, saya harus melepas ego itu. Saya tidak ingin, akibat ketidakdewasaan saya, semua hancur. Apa yang sudah terbina baik selama ini berantakan.

Saya comot beberapa kalimat bijak mengenai perbedaan:

"Sungguh memprihatinkan dan ironis melihat kenyataan dalam kehidupan manusia yang selalu dilanda perpecahan, pertengkaran, bahkan saling bunuh, dan semua itu di dasari oleh masalah "Perbedaan".

"Perbedaan adalah Anugerah dan Kebahagiaan"

"Jangan khawatir jika bahasamu tidak dapat dimengerti orang lain, karena bahasa cinta selalu dapat dimengerti"

Kalau sampai saat ini, mereka masih ada di samping saya, berarti memang benar perbedaan itu indah. Saya masih dianggap teman yang bisa diajak bertukar pikiran, teman gila bareng, teman yang bisa dipercaya. Dalam persahabatan, jarak tidaklah berarti, kedekatan adalah urusan hati.

Saya selalu menikmati, tiap pagi, sapaan mereka. Walau hanya menggoda. Contoh yang paling sering saya terima begini. Ini dari sahabat saya lain yg bernama Geminiky Batsion "Maakk, gue dong udah putus. Elo kapan? Biar gue temanin sini", saya cuma balas "Berisik deh elo pagi2"

Atau dari Kiky Mirza "Adekkkkkk, Ayuk kangen"

Oh atau dari Ocha, "Diinnn, Diinn ada bisnis nih, mau jualin lagi gak?"

Yulia? "Beee, kemana ntr pulang kantor, nonton dong, kamu gk kangen apa sama aku"

Kalau Shelvi gini, "Dindaaa, kapan kita lunch bareng lagi, Apii kangeenn"

Well guys, kalian itu menggemaskan loh. Aslik!!! Kapan aku memikirkan kesedihannya ini??? #dhuaarrr! (Sedih kok pengen, hahahaa)

Apa yang saya tulis, hanya sedikit masalah yang pernah saya hadapi bagaimana menyikapi perbedaan dengan orang lain. Intinya, mau sampai kapan pun, dimana pun akan ada yang namanya perbedaan. Dengan orangtua dan saudara kandung aja suka bertengkar gara-gara tidak sepaham, apalagi dengan orang lain. Mustahil!

Kalau pada akhirnya saya menyerah (Dibaca: menghindar) pada satu orang atau satu keadaan, itu tandanya saya tidak ingin bermusuhan yang jadinya dosa. Tapi tentu dengan pertimbangan yang masak. Saya tidak mau gerabak gerubuk mengambil keputusan. Saya pikirin, apa untung dan ruginya di saya.

Terima kasih banyak yang sudah membaca tulisan ini, meski jauh dari kesempurnaan :) Kata banyak orang bijak, lebih baik tertunda menyadari kesalahan, daripada tidak sama sekali. Ciayo!!!

Mari kita baca baik-baik lirik lagunya Superman Is Dead yang berjudul "Kuat Kita Bersinar" dan saya yakin ini diciptakan karena mereka cinta PERBEDAAN \m/ \m/ \m/


Ku tatap dunia
Terasa perih luka di dada
Pertempuran manusia
Yang buta indahnya perbedaan
Oh indahnya..

Ku bisa engkaupun bisa
Melupakan kebencian yang ada
Bersama kita terluka
Bersama kita bisa tertawa
Dan tertawa..

Ayo bangun dunia di dalam perbedaan
Jika satu tetap kuat kita bersinar
Harus percaya tak ada yang sempurna
Dan dunia kembali tertawa

Bayangkan dan senyumlah
Mahkota emas tiada artinya
Ketika raja dan ratu
Memimpin dunia semua bersatu
Dan bersatu..

Ayo bangun dunia di dalam perbedaan
Jika satu tetap kuat kita bersinar
Harus percaya tak ada yang sempurna
Dan dunia kembali tertawa

Jabat erat tanganku kawan
Kau tak akan pernah sendiri
Hancurkan dendam dengan cinta di dada
Untuk semua, manusia



Wassalamualaikum..


Adinda Bintang

Indahnya Perbedaan (Part 3)


(selanjutnya)

Mari saya perkenalkan kembali sahabat saya selanjutnya. Jeng..jeng..jeng..



Ajeng Friesiana.

Saya selalu beruntung mudah akrab sama orang. Ajeng ini pendiam, hampir miriplah sama Yulia Permatasari. Tapiiiiiiii? Dia jauh lebih dewasa hakakak..

Neng manis ini, kakak kelas saya di kampus. Dulu kita pernah satu kelompok dalam sebuah mata pelajaran. Ya sudah sih, cuma kenal gitu aja, gak pernah ada obrolan serius di luar masalah perkuliahan.

Lama tak bersua, mmm bahkan udah lebih dari 2 tahun, tiba2 dia mention saya. "Bebee ikut dong ke Borobudur" lupa lebih jelasnya, tapi tiba-tiba begitulah.

Surprised banget saya. Dia langsung menawarkan rumah dan mobilnya di Yogyakarta untuk bisa kami pakai secara gratis. Alhamdulillah, orang baik jalannya selalu dimudahkan Allah.


"Kamu serius? Aduh gk enak lah aku"

"Beneer bee, pakai aja ya, rumahku gede bgt, jadi drpd kalian bayar hotel, mending inap di rumahku"

Setiba di Yogyakarta, saya pelu erattt tubuhnya (kebetulan dia berangkat lebih dulu) "Ya Allah Ajeng, apa kabarrr kamuuu?"

Tidak ada yang spesial di awal jumpa di Yogya, tapi sepertinya ada persamaan masalah. Yeah apalagi kalau bukan soal jodoh dan pernikahan *ngakak-bersama-sama*

Kami makin terbuka, ketika teman-teman lain satu rombongan pulang lebih dahulu ke Jakarta. Hanya tinggal saya dan dia. Rencana kami berubah, kita berangkat ke Solo. Disitulah kita banyak bercerita, banyak bertukar pikiran.

Intinya dua wanita galau lah saat itu. "Ya ampun Jeng, gimana mau dapat jodoh, disini mayoritas binan yang kita jumpai" *ngakak-lagi*

Saya makin tertarik dengan dia (haduhh tertarik urusan teman ya. Hey saya normal :p), ketika sore sehabis dari Solo kita memilih melipir ke Istana Ratu Boko. Saya kasih tagline seperti ini, "Kami wanita yang tengah menggalau. Maka mencari candi di atas gunung adalah pilihan tepat." Hobahh! hihihi..

Saya tahu, di raut wajah manismu, kamu menyimpan segurat kepedihan, tanda tanya, meminta kepastian. Sudahlah mba Ajeng, mungkin memang harus bisnismu dulu yang maju, bukan soal jodohmu ya.

Pagi ini aku kembali ngakak dengan statementmu kemarin "*CipokSampeLemes* yah ini lah mgkn salah satu alasan kenapa saya blm menikah sampe sekarang. Karena cuma Adinda Bintang yg hobi kirim cipok buat saya ahahahahaha *NgakakNgesotDiAspal*"



Hahhaaa, aku sayang kamuuuuuuu, Aslikkk!!! Kapan yuk kita travelling lagi berdua aja? Menangisi dan menertawakan masalah kita ini? Apa pas kita yoga bareng aja? Yuk, Lesgo Agogo babe :*

(bersambung)

Indahnya Perbedaan (Part 2)


(selanjutnya)



Sahabat saya lainnnya, yang sangat bertolak belakang dengan saya bernama Yulia Permatasari. Waduh, jangan tanya, berapa banyak kalimat yang keluar kalau kita berjumpa. Minim. Bandingannya 20:80.

Saya mau ini, dia mau itu. Saya ingin itu, dia ingin ini. Selera musik saya beda dengan dia, selera film, buku juga. Apalagi selera cowok. Hampir 100% berbeda.

Saya berkenalan dengan dia di kantor Media Indonesia. Kebetulan lebih dulu saya bekerja disana, baru lah dia masuk beberapa bulan setelahnya. Dia duduk di samping saya kala itu. Apa yang akhirnya membuat saya nyaman sm dia? Sikap tenang, lelet dan bahasanya yang dewasa ketika dimintai pendapat. Aahhaaa apeeeuuuu!!



Saya pernah ngamuk sama dia sejadi2nya, "Lia please dong hargai orang. Udah jauh2 gue samperin, elo nya baru mau mandi"

Dia cuma jawab, "Iya beee, maaf. Udah ya manis, nanti gk cantik lagi loh." Well luluhlah saya -_______-

Kalau saya curhat dengan gaya berapi-api, dia hanya tenang mendengarkan.

"Liaaa, lo bayangin yah, gue udah capek-capek jelasin panjang lebar, dia cuma jawab OK. Stress gk sih elo kalau jadi gueeee. Liaaa gue sebeeelll"

"Iyaa beee, tenang aja. Elo pikirin aja, itu baik gk buat elo. Kalau engga ya udah lupain. Hidup lo jauh lebih berarti ketimbang hidup dia, bukan?"

Kami memang sudah lama, tidak intensif berkomunikasi, karena kita sudah tidak satu kantor. Tapi kalau dia ada masalah, pasti bbm an. Pernah sudah lama tidak bbm, tiba-tiba dia bbm.

"Eh sumpah ya, gue sebel banget sm si Eet. Gue capek-capek buat kerjaan ini, dia main bilang, suruh ganti. Apeeeuu dah beeee"

"Beee, hahaha masa kantor gue mati lampuuu loh. Jalan nyok"

"Beeee, kalau mau ke Kuningan, naik apa"

bla bla blaaa. Memang kadang tidak bermutu sih omongan kita berdua, tapi itu lah cara kami saling menyayangi satu sama lain.



Belum lama ini dia dilangkahi adeknya, dan saya sebentar lagi hahahaa. Tidak ada guratan kekhawatiran di wajahnya. "Beee, menikah itu pilihan. Jodoh itu di tangan Tuhan. bukan masalah mau gak mau, tapi cocok gak cocok. Yeah you're right dude :p

Lia sayang, walau kamu lebih banyak mengesalkannya, aku sayang kamu loh. Aku pengen banget melihat kamu pacaran, melihat kamu hidup di Itali dengan pria pilihan Allah. Tapi kapan dong Liaa? Ayolah tebar-tebar pesona, kamu itu cantik loh :*

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mari kita beranjak ke sahabat saya lainnya. Hmm namanya Putri Fuji Lestari.



Kita berkenalan sudah lama, semenjak di bangku kuliah, tapi memang baru dekat sejak 2010, saat kami ber 4 ke Bali.

Makin dekat, ketika dia tahu, "kembaran" dia jadi pacar saya. "Haa? serius lo jadian sm dia" itulah reaksi dia berkali-kali. Dan sampai saat ini pun dia masih gk nyangka. Put, put please dehh :p

Tambah dekat lagi, ketika saya berpacaran dengan orang dengan bintang yang sama dengan dia (bagai pucuk ulam pun tiba). Dia banyak memberikan saya nasihat positif, bagaimana menghadapi "kaum" nya. Sering dia bilang "Sabar beee, sabarrr. Dia sayang kok sama elo. Percaya sama gue"

eeeeeaaa cantiiiikkkkkkkkkk 

Apa yang membuat saya nyaman? Dia dewasa dan instingnya kuat (Eeeaaaa tipikal Scorpio). Kami berbeda banget. Dia lebih melihat masalah ke depan jauh dari pemikiran orang kebanyakan. Dia lebih senang menyendiri kalau lagi ada masalah, beda dengan saya. Ketika saya ditimpa masalah, lebih baik saya bertemu teman-teman, ketawa-ketawa biar lepas sebentar.

Kami memang tidak intensif bertemu, tapi itu lah yang namanya pertemanan, tidak perlu bertemu tiap hari, cukup hati yang mendekatkan. Sekarang saya berdoa semoga masalah yang tengah ia hadapi, berangsur membaik.

Kita saling mengingatkan untuk selalu ingat Allah. Ada pesan yang pernah saya tuang di Path, seperti ini:

Beryukurlah saat Allah menempatkan kita pada situasi dan kondisi yang sulit dan ujian yang berat. Itu tandanya kita sedang terpilih untuk memberikan pembuktian tentang kualitas keimanan kita dan yang lebih dari itu menunjukkan bahwa tak ada yang sulit dan mustahil bagi Allah. 

"Put, semua orang pasti pernah punya salah, begitu juga dengan gue dan elo. Bagaimana kita menyikapinya itu lebih penting. Gue yakin elo kuat kalau menghadapinya dengan sabar." Love you Sist!

(bersambung)


Thursday, October 18, 2012

Sentul








Indahnya Perbedaan (Part 1)


Lama, saya merenungi tentang hidup yang tengah saya jalani. Apakah sudah di jalur yang tepat atau belum. Lama, saya berpikir, mau dibawa kemana hidup saya, kalau ada yang "menyetir" kemana kaki saya melangkah.

Saya bukannya ingin melawan atau bagaimana, tapi saya rasa bagaimanapun hidup saya sekarang dan nanti, biarlah itu menjadi tanggung jawab saya pribadi. Serius!

Kehadiran orang yang lalu lalang di hidup, akhirnya mengajarkan satu hal indahnya perbedaan. Kali ini saya tidak ingin bahas masalah percintaan, karena hati saya sedang tenang layaknya air laut yang menunggu hantaman ombak. Damaaaaaiiiii..

Menyangkut indahnya perbedaan, saya ingin sedikit berbagi kepada semua. Bagaimana saya yang dulu anti dengan mereka yang tidak satu prinsip, kini tangan saya terbuka lebar, menerima perbedaan.

Dimulai dari Mei 2010. Di sebuah kantor, saya bertemu 2 orang wanita, 1 pria. Saya perkenalkan, Chinese-Surabaya ini bernama Rosallyn Tanoyo, si Batak ini bernama Shelvi Demitry, dan si Jawa ini bernama Andy Imam Surono

Ocha bertolak belakang dengan saya. Dia perokok, blak2an, yah orang Surabaya total lah ya. Kalau mau dijabarkan apa persamaan kami, mungkin lebih banyak ketidaksamaan hahaha..Kami pernah menangisi pria-pria yang tidak berlaku adil. Itu terjadi di apartemennya. Dengan mengambil posisi membelakangi, kami nangis tersedu-sedu.







Kami dulu makin akrab, ketika dia tahu saya ini penggemar Jrx nya Superman Is Dead. Ingat banget, ketika masih di kantor dan sedang asyik mengetik saya melontarkan kalimat "Nonton SID yuk di PRJ", dia langsung bilang "Heh Din, serius lo juga suka sama SID?" Berangkatlah kami malam itu juga, yang masih lengkap dengan pakaian kantor :D

Pernah juga ketika saya lagi, demam dan tidak sanggup bekerja di kantor, tiba-tiba dia kabur ke sebuah restoran membelikan saya roti cane lengkap dengan kari ayamnya. "Nih dimakan ya, Din", suprise banget saya waktu itu, karena dia tidak perlu pakai kata-kata manis untuk "memanjakan" saya.

Kami juga pernah melalui tahap manusia setengah waras, ketika menyaksikan JRX di wawancara di Metro Tv (Mata Najwa). Bayangkan selama interview itu berlangsung, kita jejingkrakan dan teriak-teriak depan televisi "Blllllliii Dinn, Bliiii Chaaaa"

Paling terharu, dia pernah bilang ke orang-orang di depan saya langsung, "Kalian jgn ada yg merokok depan adek gue, kalau dia pingsan gue yang bakal repot nanti" "Udah jangan sok2an mau nakal, muka lo gk pantas nakal Din" Ochaaaaaaaaaaaaaaaa, kangeeennn!!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lain Ocha, lain Shelvi. Wanita manis dan cuek bebek ini, adalah sahabat saya yang juga "kejiwaan" (Dhuaarrr! hahaha..) Kedekatan itu terjalin, ketika kami dengan beberapa teman lain, melakukan pelangsingan di sebuah klinik di Dharmawangsa.

Mulai dari situlah, kami saling curhat-curhatan. Ya apalagi kalau bukan urusan cowok. Puncaknya, ketika dia menghadapi masalah besar, dan sangat pahit.

"Din, temui gue dong di tangga darurat." Pergilah saya dengan terburu-buru. Sesampainya disana, saya melihat dirinya tengah nangis meraung-raung.

"Dia jahat Din. Dia jahat sama gue. Semua udah gue turutin, semua udah gue usahakan, kenapa dia selingkuhin gue"

HAH! Asli, ingin rasanya saya labrak pria tidak bertanggung jawab itu. Bagaimana bisa, dia membiarkan sahabat saya ini jadi lemah.

"Api sabar ya, banyak doa sama Allah. Kalau ada apa-apa boleh kok cerita sama gue. Kapanpun akan gue dengerin". Nangis nya kian pecah saat dia memeluk erat saya.

Selang beberapa minggu, kami memutuskan untuk menginap bersama di apartemen Ocha. Dia yang tengah galau dan sedikit mabuk, sehabis pulang dari club, berbicara pelan kepada saya, "Din, hati-hati sama cowok. Banyakan brengsek daripada yang benarnya. Lo lihat nih gue korbannya, gue gk mau lo jadi kayak gue gini ya."

Setelah peristiwa itu, beberapa bulan kemudian, dia bbm saya (kebetulan dia sudah pindah kantor). "Din, ketemuan dong, Api mau kasih undangan nih". Wohooooooooooo bahagianya saya. Dia yang pernah menangis di bahu saya, dia yg pernah tersakiti oleh pria tidak bertanggung jawab itu akhirnya dipertemukan dengan jodohnya oleh Allah.



Berkali-kali dia bbm, saya harus datang. Makanya, saya rela bangun pagi, ketika dia melangsungkan akad nikah. Detik-detik pembacaan ijab kabul, lama saya pandangi wanita cantik ini. "Ah Apii, rahasia Allah siapa yah tahu ya, akhirnya setelah bertemu dengan pria tidak tepat, kini kamu bertemu dengan pria yang mencintaimu apa adanya, tanpa ada banyak larangan."



Bagaimana persahabatan saya dengan Andy Imam Surono. Ini agak aneh sih hahaa, kami dekat ketika dia bersitegang dengan orang kantor. Pada saat kejadian saya memang tidak masuk kantor, maka keesokan harinya dia bbm saya "Gue kayaknya mau resign deh". 

Walah, anehnya saya langsung telepon dia dan nangis (asli ini lebay, tapi beneran -___-)

"Yah lo jangan resign dong, nanti siapa yang temenin gue jalan-jalan ke Ambas, makan siang bak orang kaya di Oakwood? Jangan ahhhhh. Tahan aja dulu, sambil kita lihat perkembangannya. Lagian istri lo lagi hamil, butuh biaya."

Kedekatan makin berlanjut, ketika saya lagi pedekate dengan seorang pria awal November 2011 (hahahaa udah gk usah dibahas, geliiiiiiiii Dulll). Tiap hari kerjaan saya mengeluh, dan menyusun strategi bareng Andy, sampai yah emang bukan jodoh itu pria kabur aja dengan sendirinya hahaha Alhamdulillah yaa Rabb!



Waktu saya ingin merayakan ulang tahun di Bali, beberapa hari sebelumnya, tiba-tiba dia kabur dr meja nya ke Ambassador. Itu ber jam-jam dan saya heran. Di bbm, "Tungguin gue jangan pulang dulu," gitu katanya. 

Saat dia kembali dari Ambass, saya tengah rapat. Dan saat kembali ke meja kerja, ada sebuah peta Bali. Dan saya teriaklah di kantor "Andyyyyyyyyy, makasihhhhhhhh". Dia cuma jawab "Elo kan lagi galau sama si X, nah jangan sampai nyasar di Bali, makanya gue beliin elo peta."

Belum lama ini dia bilang, "Banyak cewek aneh yang gue jumpai, makanya gue gk heran ketemu sama elo :p" -____________-

Satu hal yang saya sayangkan, kenapa dia sudah menikah *ngakak-sambil-koprol*



(bersambung)










Hai Glenn..


Assalamualaikum Glenn,


Dimanapun kamu berada saat ini, sudah berapa langkah yang kamu lalui untuk menemui Tuhan di Surga, ada janji yang selalu saya sematkan di samping istrimu tercantik, Farrah Rizky Amelia Pranata.

Janji disaat, wajah terakhirmu di pasang menjadi dp bbm dirinya. Saya selalu ingat peristiwa memilukan itu. 2 Februari 2011.

Hai Glenn, walau kita tidak pernah bertemu langsung, saya yakin kamu bisa melihat saya. Bisa melihat perhatian saya ke istrimu. Bisa melihat tulusnya cinta saya ke istrimu. Aku tidak sedang mengarang Glenn, but it's fact.

Kamu mungkin bingung, sejak kapan saya dan istrimu berkenalan hehe, tapi itu tidaklah penting. Yang terpenting, janji saya ke istrimu, janji saya ke Tuhan belum pernah berubah.

"Aku akan menjaga Kiky, sebisa dan semampuku. Tidak akan ada pria yang bisa menyakitinya, karena memang dia juga tidak pernah kau sakiti selama ragamu masih sanggup dipeluknya"

Glenn, kamu harus tahu Kiky selalu ada di barisan terdepan ketika saya menghadapi masalah, baik dengan lingkungan maupun dengan orang yang sedang dekat dengan saya.

Kamu tahu lah, bagaimana gaya nya dia berbicara. Gayanya dia mengamuk, kalau saya menceritakan problem hidup.

"Dek, Ayuk mu ini MURKA"

"Dek, kenapa sih belum ada jodohhh buat kita"

"Dek, sudahlah tutup buku"

"Tunggu, akan Ayuk hajar itu orang kalau ketemu nanti di Jakarta"

Hahahaaa.. lucu ya istrimu itu. Mungkin karena itulah, saya makin sayang sama dia. Tapi maaf ya Glenn, saya belum ada waktu menemui putra semata wayang kalian. Maaf..

Persahabatan yang sudah terbina sejak pertengahan 2010, memang tidaklah berjalan mulus Glenn. Kamu tahu lah, saya di Jakarta dan dia di Palembang. Persahabatan LDR jadinya hahaha.. Ada banyak hal yang saya tidak suka dari istrimu, begitu juga dengan dia ke saya. Tapi ada banyak hal manis yang membuat kami terikat. Cinta tulus dan kasih sayang yang tidak pernah putus.

Membuat paling terharu, saya dan dia saling memperkenalkan diri dengan sebutan "Saudara". Mungkin di "Kisah Klasik Untuk Masa Depan" sudah kau baca, kata per kata, atau mungkin kau sudah hapal di luar kepala Glenn? hehehe..

Sudah dulu ya Glenn, akan saya lanjutkan kisah kami sesampainya dia ke Jakarta akhir Oktober ini.


Wassalamualaikum,,,