Friday, October 19, 2012

Indahnya Perbedaan (Part 2)


(selanjutnya)



Sahabat saya lainnnya, yang sangat bertolak belakang dengan saya bernama Yulia Permatasari. Waduh, jangan tanya, berapa banyak kalimat yang keluar kalau kita berjumpa. Minim. Bandingannya 20:80.

Saya mau ini, dia mau itu. Saya ingin itu, dia ingin ini. Selera musik saya beda dengan dia, selera film, buku juga. Apalagi selera cowok. Hampir 100% berbeda.

Saya berkenalan dengan dia di kantor Media Indonesia. Kebetulan lebih dulu saya bekerja disana, baru lah dia masuk beberapa bulan setelahnya. Dia duduk di samping saya kala itu. Apa yang akhirnya membuat saya nyaman sm dia? Sikap tenang, lelet dan bahasanya yang dewasa ketika dimintai pendapat. Aahhaaa apeeeuuuu!!



Saya pernah ngamuk sama dia sejadi2nya, "Lia please dong hargai orang. Udah jauh2 gue samperin, elo nya baru mau mandi"

Dia cuma jawab, "Iya beee, maaf. Udah ya manis, nanti gk cantik lagi loh." Well luluhlah saya -_______-

Kalau saya curhat dengan gaya berapi-api, dia hanya tenang mendengarkan.

"Liaaa, lo bayangin yah, gue udah capek-capek jelasin panjang lebar, dia cuma jawab OK. Stress gk sih elo kalau jadi gueeee. Liaaa gue sebeeelll"

"Iyaa beee, tenang aja. Elo pikirin aja, itu baik gk buat elo. Kalau engga ya udah lupain. Hidup lo jauh lebih berarti ketimbang hidup dia, bukan?"

Kami memang sudah lama, tidak intensif berkomunikasi, karena kita sudah tidak satu kantor. Tapi kalau dia ada masalah, pasti bbm an. Pernah sudah lama tidak bbm, tiba-tiba dia bbm.

"Eh sumpah ya, gue sebel banget sm si Eet. Gue capek-capek buat kerjaan ini, dia main bilang, suruh ganti. Apeeeuu dah beeee"

"Beee, hahaha masa kantor gue mati lampuuu loh. Jalan nyok"

"Beeee, kalau mau ke Kuningan, naik apa"

bla bla blaaa. Memang kadang tidak bermutu sih omongan kita berdua, tapi itu lah cara kami saling menyayangi satu sama lain.



Belum lama ini dia dilangkahi adeknya, dan saya sebentar lagi hahahaa. Tidak ada guratan kekhawatiran di wajahnya. "Beee, menikah itu pilihan. Jodoh itu di tangan Tuhan. bukan masalah mau gak mau, tapi cocok gak cocok. Yeah you're right dude :p

Lia sayang, walau kamu lebih banyak mengesalkannya, aku sayang kamu loh. Aku pengen banget melihat kamu pacaran, melihat kamu hidup di Itali dengan pria pilihan Allah. Tapi kapan dong Liaa? Ayolah tebar-tebar pesona, kamu itu cantik loh :*

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Mari kita beranjak ke sahabat saya lainnya. Hmm namanya Putri Fuji Lestari.



Kita berkenalan sudah lama, semenjak di bangku kuliah, tapi memang baru dekat sejak 2010, saat kami ber 4 ke Bali.

Makin dekat, ketika dia tahu, "kembaran" dia jadi pacar saya. "Haa? serius lo jadian sm dia" itulah reaksi dia berkali-kali. Dan sampai saat ini pun dia masih gk nyangka. Put, put please dehh :p

Tambah dekat lagi, ketika saya berpacaran dengan orang dengan bintang yang sama dengan dia (bagai pucuk ulam pun tiba). Dia banyak memberikan saya nasihat positif, bagaimana menghadapi "kaum" nya. Sering dia bilang "Sabar beee, sabarrr. Dia sayang kok sama elo. Percaya sama gue"

eeeeeaaa cantiiiikkkkkkkkkk 

Apa yang membuat saya nyaman? Dia dewasa dan instingnya kuat (Eeeaaaa tipikal Scorpio). Kami berbeda banget. Dia lebih melihat masalah ke depan jauh dari pemikiran orang kebanyakan. Dia lebih senang menyendiri kalau lagi ada masalah, beda dengan saya. Ketika saya ditimpa masalah, lebih baik saya bertemu teman-teman, ketawa-ketawa biar lepas sebentar.

Kami memang tidak intensif bertemu, tapi itu lah yang namanya pertemanan, tidak perlu bertemu tiap hari, cukup hati yang mendekatkan. Sekarang saya berdoa semoga masalah yang tengah ia hadapi, berangsur membaik.

Kita saling mengingatkan untuk selalu ingat Allah. Ada pesan yang pernah saya tuang di Path, seperti ini:

Beryukurlah saat Allah menempatkan kita pada situasi dan kondisi yang sulit dan ujian yang berat. Itu tandanya kita sedang terpilih untuk memberikan pembuktian tentang kualitas keimanan kita dan yang lebih dari itu menunjukkan bahwa tak ada yang sulit dan mustahil bagi Allah. 

"Put, semua orang pasti pernah punya salah, begitu juga dengan gue dan elo. Bagaimana kita menyikapinya itu lebih penting. Gue yakin elo kuat kalau menghadapinya dengan sabar." Love you Sist!

(bersambung)


1 comment:

Lia Hambali said...

hahaha..gw ga lelet cuma slow motion aja :p Itali, amiiiinn.. love you, be :*