Wednesday, March 14, 2012

My Indian Bracelet

Assalamualaikum..

Walau saya warga Indonesia asli (campuran Makassar dan Medan), bukan berarti saya tidak mencintai kultur budaya sebuah daerah dan Negara lain. Hampir semua saya suka, termasuk INDIA.

Kecintaan saya terhadap India dimulai dari film-filmnya yang selalu menguras air mata. Sejak itu berlanjut ke tarian, lagu, hingga aksesoris nya. Kalau dihitung-hitung, koleksi gelang India saya cukup banyak tertata rapih di laci meja rias.

Kali ini saya tidak akan "pamer" koleksi gelang tersebut, melainkan mau "pamer" koleksi terbaru dan paling hittzzzzz milik saya. Beli nya sih tidak jauh-jauh sampai harus ke negeri si Shahrukh Khan, cukup di pasar Mayestik saja :D





DO NOT COPY MY PHOTOS WITHOUT PERMISSION


*salam-Jilbab*

Minggu Sore di Never Been Better

Assalamualaikum..

Minggu (11/3) lalu, seusai menemani sahabat saya, Yulia Permatasari (@yuliaps) ke pesta pernikahan teman kantornya di gedung Smesco, kami memutuskan untuk kongkow cantik. Hampir 1 jam, kami menentukan akan kemana pantat ini bermuara (bahasa apaan sih itu -___- ).

Mobil akhirnya melaju ke daerah Kemang Selatan. Saya yang memang selalu punya ide brilian dan mendadak itu (Cieeeeee #uhuk!) mengarahkan mobil ke sebuah restoran bernama 'Never Been Better'. Saya tahu restoran ini, ketika beberapa waktu lalu menonton tayangan di televisi yang membahas restoran-restoran unik yang ada di Jakarta.

Never Been Better masuk menjadi salah satu yang terunik karena punya konsep yang unik. Bukan dari jenis masakannya, melainkan interior dan eksteriornya.




Dari pintu masuk, sudah terasa kita seperti masuk kedalam sebuah bangunan industrial. Dari dinding, lantai, meja, dan kursi semua terbuat dari barang bekas yang diolah sedemikian rupa, sehingga membuat mata saya tak berhenti memandang benda-benda tersebut.




Kursi yang saya duduki bareng Yulia, dibuat menyerupai peti kemas, bahkan mejanya ada yg terbuat dari kayu bulat bekas yg ditumpuk-tumpuk. Ada juga lampu di pojok ruangan yg terbuat dari beberapa jirigen air yang digantung.

Puas memandangi sekeliling restoran, akhirnya tahap selanjutnya memesan makanan (yaiyalah, secara pelayannya sudah berdiri cukup lama di samping saya :p). Pilihan saya jatuh pada Spaghetti Aglio Olio dan Ice Sereh, sedangkan Yulia hanya memesan Ice Tea. Tak perlu menunggu lama, pesanan saya tiba juga.







Aglio Olio yang merupakan makanan khas Eropa ini disajikan dengan taburan keju dan smoked beef diatasnya, tapi sayang di lidah saya terasa asin sekali. Namun berhubung kelaparan yaahh apa mau dikata, saya rupanya sanggup menghabiskan dengan tambahan saus sambal yang banyak.




Bagaimana dengan Ice Sereh nya? Jujur, kemarin itu pertama kalinya saya menyeruput (Biasanya sih saya pakai sereh untuk sabun mandi). Rasanya mirip teh pahit kok.

Sekedar info saja: Teh yang mengandung sereh membantu mengatasi gangguan pencernaan, sakit perut, masuk angin, kram usus dan diare. Serai juga membantu mengurangi gas dari usus sekaligus mencegah pembentukan gas lebih lanjut.





Oh iya, kalau kalian kesini lalu follow twitter mereka >> @nevbeenbetter akan mendapatkan kudapan ringan. Kemarin sih saya dan Yulia dapatnya 4 potong roti bakar. Enak? Yaelah hahahaa roti panggang dicampur margarin dan ditaburin keju parut doang cuuyy :p


Dan ini adalah saatnya narsis-narsis an :D






Kemana pun saya pergi, laptop itu selalu ngintil alias KERJA! Lols :p


Demikian lah cerita kongkow cantik saya minggu lalu, semoga sedikit review restoran Never Been Better bisa menginspirasi kalian akan kemana akhir pekan ini. Wassalamualaikum..


*salam-Jilbab*

Tuesday, March 13, 2012

Happy Birthday Irvan

Assalamualaikum..


Jumat (9/3) kemarin, teman (baru) saya bernama Irvan Ip berulang tahun yang ke (??..sorry saya juga gk tau, karena menurut dia sendiri, bapak dan ibu nya aja juga lupa *tepok-pantat*). Sebenarnya kalau saya tidak 'ngeh' dp bbm nya beberapa hari lalu, tidak akan ada perayaan kecil pada Jumat itu.


Setelah menyelesaikan urusan masing-masing, saya, @geminikY dan @irvanip akhirnya bertemu di Sushi Tei (Senayan City). Tidak ada perayaan besar-besaran disana, hanya 4 piring sushi (beragam rasa) dan sebuah kue imut berwarna pink pilihan saya :p



Jalan-jalan ke kota Ambon, oleh-olehnya buah tomat.
Hanya ini yg bisa aku ucapkan, SELAMAT ULANG TAHUN padamu sobat..


Birthday boy 






Narsis itu penting :p




  *salam-jilbab*

Kisah Klasik Untuk Masa Depan

"Bersenang-senanglah, kar'na hari ini yang 'kan kita rindukan. Di hari nanti sebuah Kisah Klasik Untuk Masa Depan"


Sepenggal lagu lawas milik Sheila On 7 yang diputar di radio tadi, membawa saya dan sahabat baru saya dari Palembang bernama panggilan Kiky Mirza menuju Pondok Kopi. Perjalanan sabtu siang itu, adalah perjalanan kedua setelah sebelumnya kita jalan-jalan cantik ke Senayan City selepas menjemput Kiky di bandara Soekarno-Hatta.

Mungkin untuk teman dan para sahabat yang mengenal saya sangat dekat, cukup asing dengan nama Kiky Mirza. Wanita asal Palembang yang memiliki satu orang anak bernama Oyi, memang tidak pernah menemani saya secara fisik di tiap hari libur atau saat saya lagi 'muak' dengan hidup.

Lucu memang kalau mau dirunut perkenalan kita..

Awalnya Kiky adalah member di kantor saya, dan dia juga punya bisnis seprai anti air. Saya lupa bulan apa, tapi itu pertengahan 2010. Saya yang waktu itu memang berencana untuk mempersiapkan pernikahan, langsung tergiur dengan seprai tersebut. 

Alasan saya waktu itu ke Kiky "Biar nanti kalau anak gue lahir, tidurnya pakai seprai itu saja biar gk repot gonta-ganti seprai tiap hari"

Jadi memang berkat seprai anti air itu lah awal perkenalan kita. 

Selang beberapa bulan setelah barang itu tiba, kita memang semakin dekat. Terlebih ketika suami tercinta Kiky harus dipanggil selamanya oleh Allah SWT (ohhh seriussss gue berkaca-kaca Kiiiiiiiiiiii T_T).

Saya ingat betul, pagi itu dp bbm dia adalah wajah sang suami yang memang telah tidur, tidur untuk selamanya. Tentu saya dibuat penasaran, untuk memastikannya, saya bbm dia.

"Turut berduka cita yah, suaminya sakit apa mba?" (iya waktu itu saya masih memanggil dia dengan 'mba')

Panjang penjelasan Kiky mengenai penyebab kematian suami tercintanya, tapi yang saya pikirkan kala itu, "Bagaimana nasib dia setelah suami gak ada?" "Gimana dia harus menjelaskan ke Oyi, kalau papi nya sudah tidak lagi ada kalau dia ingin dipeluk waktu tidur?" (Okey, Kiki gue nulis ini beneran nangissss)

Setelah kepergian Glenn (nama suaminya), saya kian intens berkomunikasi dengan Kiky. Saya cuma ingin dia ada teman bercerita, meski mungkin banyak tangan-tangan yang setia memeluknya di Palembang sana.

Hubungan kami sempat terputus, karena saya ganti Blackberry dan lupa memback up beberapa orang termasuk Kiky (POOR ME!!). Namun sepertinya Allah mungkin mentakdirkan saya dan dia bersahabat, suatu hari saya berhasil berkomunikasi dengan dia karena aplikasi MOM. Saya merasa berdosa kalau tidak berhasil menemukan dia kembali, wanita tegar dengan satu anak itu. 

Kami akhirnya berkomunikasi lewat BBM (Seriouslyy, i'm happy)

"Kikyy apa kabar? Masih jualan seprai kah?"

"Enggak Din, gue udah kerja di asuransi sekarang. Sekali2 nyambi jualan pempek di bazaar"

"Oyi apa kabar? Sudah bisa apa?"

"Baik, Alhamdulillah. Lo jadi nikah?"

(lama saya tak membalas bbm dia, karena memang kondisinya tidak 'indah')

Bbm itu kian berlanjut, sampai akhirnya saya semakin yakin dia memang wanita cukup tegar karena menjadi single parent. Berkali-kali saya bilang sama dia, "Elo hebat yah ditinggal suami tapi gak 'hancur-hancuran hidupnya, malah kelihatan tambah happy"

Dia cuma menjawab, "Kalau gue terus-terusan menyesali kepergian Glenn, Oyi mau makan apa.

Sejak itu, kami memang semaaaakkkkiiiiiinnn dekat. Apa saja kita jadi bahan obrolan. Update status dia apa, saya komentarin, saya nulis apa di twitter dia pasti komentarin. Paling menyenangkan adalah ketika dia kirimin saya pempek (hahahhaaa janji dia yang sudah lamaaa). 

Sedekat itu kalian pikir kita pernah bertemu langsung? NOOOOOOOO!!!

8 Maret 2012. 

Allah akhirnya mempertemukan kami berdua, mempertemukan dua wanita yang saling perhatian di bbm, saling mengejek di twitter. 

Pesawat Lion Air membawa wanita tegar ini dari Palembang ke Jakarta dan tiba pukul 17:15 WIB. Saya yang saat itu tidak masuk ke kantor karena meriang disko, seperti dikasih kekuatan untuk menjemput di bandara.

Hmmm saya patut bersyukur sama Allah, bisa dikasih kelebihan mudah dekat sama orang baru. Coba seandainya waktu ketemu dia, saya diam saja, pastilah Kiky mungkin sedikit menyesal mengenal saya yang bawel ini di bbm dan twitter. Tapi enggak loh, ketemu dia di bandara, saya mampu memposisikan diri sebagai teman yang sudah kenalan belasan tahun lalu bertemu lagi. 

Jakarta sore menjelang malam itu cukup bersahabat, sedikit macetnya tapi itu tidak terasa karena kami berbincang-bincang sepanjang jalan (Hahahaaa menyenangkan sekali perjalanan dari bandara ke Senayan City itu). 

12 Maret 2012.
Pagi hari, Kiky menyambangi saya di kantor, karena cardigan adiknya tertinggal di mobil. Saya baru sadar, ini pasti karena Allah ingin melihat kami bersama sebelum akhirnya dia benar-benar take off ke Palembang (Hehehe..Elo sadar gak?:p )


Sore harinya, dia bbm saya (Biar lebih jelas, saya captured it aja deh :D)







Dear Kiky..
Terima kasih telah menjadi sahabat saya. Terima kasih atas waktunya hadir ke Jakarta. Terima kasih telah memperkenalkan saya ke teman-teman arisannya sebagai saudara. Terima kasih kerupuk dan lenggang asli Palembangnya. Terima kasih telah mendengarkan cerita, keluh kesah saya. Mengutip dari lirik nya Kisah Klasik Untuk Masa Depan "Sampai jumpa kawanku, s'moga kita selalu. Menjadi sebuah kisah klasik untuk masa depan"







Spesial untuk kamu, Farrah Rizky Amelia Pranata.




*salam-jilbab*