Friday, December 7, 2012

Short trip but FUN ( Part 1)



Setelah menunggu selama kurang lebih 5 bulan, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba. Meski bukan yang pertama, berplesiran ke Singapura selalu membuat saya tetap excited menjelahi negara yang punya ciri khas patung Merlion nya.

Menggunakan pesawat Air Asia dengan harga tiket sebesar Rp. 969.000, saya resmi terbang tanggal 17 November 2012. Tapiiiiiii, bukan Adinda namanya, kalau tiap pergi tidak ada cerita uniknya. Hakakak!

Gini...Sesuai jadwal, saya terbang pukul 17:40 WIB. Aman dong itu? Berangkat sore yang artinya saya masih punya banyak waktu dari pagi sampai sore.  Maka bangun pkl 8 pagi, saya baru packing. Yah secara cuma sehari (enggak sampai malah) packing ala kadarnya lah. Yang terpenting jilbab dan ciput aman :p

Saat tengah asyiknya packing, bokap masuk ke kamar "Jangan lupa kak, ke money changer di Puri Mall", saya hanya membalas "Iyaa paa", sambil terus asyik melipat beberapa pakaian. Pkl 10 pagi, saya mandi, lanjut sarapan dan duduk-duduk santai di ruang keluarga. Pkl 11, saya yang harusnya mendengarkan apa kata bokap, malah memilih pergi ke Kedutaan Besar India di Menteng untuk daftar les bahasa India (Jangan komentar, kenapa pula saya harus les bahasa Hindi yaa... :p)

Tiba disana, saya yang niatnya hanya daftar, malah menuruti sang guru untuk langsung mengikuti kelas nya. Cabut dari sana itu sudah pukul 13:15. Kelas sebenarnya belum selesai, tapi saya harus pamit lebih awal, karena ingat belum tukar rupiah di Money Changer.

Disinilah ketegangan itu dimulai. Jeng jeng jeng (pasang lagu ala film pembunuhan)

14:00 mobil saya sudah di jalan raya Joglo. Tapi entah mengapa jam segitu, jalan tersebut macet parah hingga mencapai 500 meter.  14: 15, saya telepon supir yang rencananya memang akan mengantar saya ke bandara, untuk segera datang lebih awal. Akhirnya 14: 30 saya tiba di rumah, langsung lompat ke kamar untuk shalat Dzuhur dan merapikan kembali tas.

15:00, saya berangkatlah bersama pak supir menuju Puri Mall. Allahu Akbar!! Macet lagi dong di perempatan Joglo sampai Universitas Mercu Buana. Beruntung ada jalan tikus, maka kami berinisiatif lewat jalur tersebut.  Belum habis kepanikan, tiba-tiba pak supir salah jalan. Asli saya reflek ngomong “Ya Allah mas Ikhlaasssss, kenapa sih hari iniiiii???”

Tiba di Puri Mall itu 15:45, saya langsung loncat ke basement mencari Money Changer. Tahu apa yang terjadi disana? UANG SINGAPURA MEREKA HABISSSS!!!!!!!!!!!! (akhirnya bokap menyarankan untuk menukar nya di Airport Changi). Beruntung supir tidak saya suruh parkir di dalam mall, jadi saya langsung kembali lagi ke dalam mobil yang terparkir di depan Carrefour.

16:00 saya sudah duduk manis dalam mobil sambil menikmati lagu-lagu di radio. Jalan tol baru ini memang selalu sepi, bahkan tidak pernah saya lihat macet sedikitpun. Tapi hari itu? TIDAK. Saya salah besar. 1 km sebelum kami harus keluar tol mengarah ke bandara, macet total! Errrrrrrrrrrrrrrrrr....

16: 15 saya sudah gelisah setengah mati. Berkali-kali saya buka lembaran tiket dan boarding pass yang sudah di print. Disitu jelas-jelas tertulisa, 1 jam sebelum take off, saya sudah harus check in.

16: 30 saya masih harus menempuh 500 meter lagi. Huaaa huaaa, mata saya sudah berkaca-kaca. Akhirnya saya telepon ke customer service Air Asia untuk cek, apakah pesawat akan terbang sesuai jadwal dan harus check in 1 jam sebelum terbang. Mereka menjawab, “Iya”.

Saya telepon Geminiky untuk menginformasikan kondisi saya. Dia bilang “Maak, kalau udah check in di web, lo gak perlu lagi ke counter check in di bandara. Nanti sebelum masuk boarding room, cuma tinggal bayar Rp 150 ribu.” Agak lega dengan jawaban dia.
Berikutnya saya coba compare dengan jawaban Putri (teman saya yang lainnya). Dia menjawab ngambang, karena belum pernah mengalami hal yang saya alami.

Apa yang terjadi di dalam mobil? Saya nangis dong. Masalahnya kan enggak lucu banget, saya yang sudah pamitan sama keluarga dan teman-teman, malah harus batal karena ketinggalan pesawat.

Otak saya tidak berhenti disitu, kembali saya telepon Air Asia untuk mencari tahu penerbangan setelah jam saya. Dan harganyaaaaa dong hahahaha...

16:55 kami berhasil keluar dari kemacetan yang sangat mengaduk emosi itu. saya langsung bilang sama supir, “Mas, sampai gak nih jam 17:10?”, dia jawab “InsyaAllah kak”. Maka saya suruh dia ngebut sekencang-kencangnya menuju terminal 3.

Salah satu yang bikin saya cintaaaaaaaaaaaaaa banget sama terminal 3, tidak hanya karena Air Asia nya, tetapi juga tempat parkirnya yang tidak ribet dan jarang macet.
17:09, saya minta supir untuk cari parkir dulu karena saya harus ke counter check in. Berlarilah saya ke counter, tiba disana, counter sudah ditutup, dan saya diminta ke counter cadangan khusus yang telat check in. Hanya 100 meter jaraknya, tapi saya kembali lemas, itu antriannya panjaaaanngggg bangett -_______-.

Ada 3 menit berada di dalam antrian tersebut, sambil berkali-kali menengok jam di layar Blackberry dan kipasin wajah pakai boarding pass. Tiba-tiba wanita di belakang saya colek, dan langsung bilang “Kalau ada boarding pass, kamu langsung aja ke boarding room.” Ohhhh ya Allah betapa beruntungnya saya bertemu wanita iniiii. Ok ini pelajaran, jangan mudah percaya sama petugas maskapai. Dia bilang harus tetap ke counter check in walau sudah check in via web, ketika saya telepon, tapi buktinya saya bisa langsung ke boarding room. #ngok!!

Masalah selesai? Belummmmm! Supir rupanya kerepotan mencari parkir, dan saya makin gak karuan perasaannya. 17:20 akhirnya supir tiba di depan Jco sambil menenteng tas saya. Setelah memberikan beberapa pesan dan uang untuk bayar tol, saya lariiiiiiii lagiiiii menuju boarding room yang terletak di lantai 2.

Ngos-ngosan banget ya Allah :( 



Beruntung bangettt, 17:28 saya sudah berada di boarding room dan langsung kabur ke musholla untuk shalat Ashar. Enggak berhenti saya berucap syukurrrr, lanjut tlp bokap dan bbm Geminiky dan Putri.

Pesawat bernomor QZ8268 itu rupanya baru take off 18:30. Cuaca Jakarta yang saat itu tengah gerimis, membuat penerbangan saya itu harus tertunda hampir 30 menit. Ah bagi saya itu tidak masalah, yang penting saya terbang ke Singapura. Hahaha...

(bersambung)


No comments: