Sunday, May 13, 2012

Kau (begitu) Sempurna


Assalamualaikum..

Seharusnya...cerita ini sudah ditulis beberapa bulan lalu, ketika kami masih punya waktu untuk berkontak langsung secara fisik.

Tapi entah mengapa jari jemari ini belum 'siap' beradu dengan keyboard untuk mengetik kata perkata, awal perkenalan saya dengan dirinya.

Di Monggo, aku bertemu Jodoh masa depan LOL



Di tengah malam buta seperti ini, sepertinya ingatan saya kembali ke 24 Februari 2012.

Seperti ini...

Pukul 7 malam WIB, saya yang sudah duduk manis di dalam bus menuju ke Dieng, sedikit terganggu dengan suara cempreng seorang pria manis bernama Miki (Yang belakangan saya tahu, pria manis ini bernama lengkap Geminiky Batsion tp tetap saja itu bukan nama aslinya) yang persis duduk di belakang.

Berhubung suaranya besar dan sedikit cempreng, memang tidak bisa dihindari saya mendengar lah semua ocehannya selama perjalanan. Mulai dari soal roti abon, lalu ketika dia 'pamer' kampus nya di daerah Cikarang, hingga keenganannya makan malam.

Di rest area pertama, saya yang masih ada gengsi nya ini berkata dalam hati "Gue gk akan mau negur orang di belakang ini duluan, karena pasti dia yg menegur duluan". And yaahh benar saja, tak berapa lama, dia mulai mencolek saya.

Miki "Hai namanya kalian siapa" pertanyaan ini dia tujukan kepada saya dan teman di sebelah yang bernama Ivo.




Lanjut pertanyaan kedua, dia menanyakan "Kalian darimana?" Seolah ingin tampak akrab di depan saya, dia langsung melancarkan guyonannya yang sedikit lucu "Kalau aku dari keluarga baik-baik"

Yah disitulah awal perkenalan saya dengan Miki, yang akhirnya saya memanggil dia dengan Mini. Terkesan lebih imut bukan? :D

Singkatnya, selama di Dieng kami saling mengakrabkan diri. Yang saya suka dari Mini, he's funny person! Sesuai slogannya "Aku harus jadi spotlight maaakk dimana-mana" yeah dan usaha itu berhasil di Dieng *krik-krik-krik*



Apakah setelah dari Dieng kami loss contact? BIG NO NOOOO! Kami kian akrab dan intens bertemu, apalagi setelah ketahuan, kantor kami bersebelahan (HAHAHAHAHAA gue seperti jodoh ketemu elo Miniii. Ok please jangan tampar aku ya?? Jodoh bukan berarti menikah lantas punya anak LOL)



Saya masih ingat, beberapa hari setelah dari Dieng kami 'kabur' ke mall Ambassador utk sekedar makan siang di Bakmi GM (Do u remember Mini?? :D)

Lalu kita nonton bareng di Planet Hollywood, nemenin dia suntik ke dokter, dia menemani saya ke dokter kecantikan. Saya enggak akan pernah lupa juga kejadian, dimana dia memegang sangat kuat jemari saya ketika disuntik (SAKITTTT BANGETTTTTTTTTTT tangan gueee), tp seolah gk ingin buat dia khawatir, maka saya tahan2. Tp asli Miniiii, hahahahaa sakitnya kayak diinjek gajah!

Satu hal yang saya rasakan tiap jalan dan ngobrol dengan Mini, dia gk pernah buat saya bosan. Selalu ada aja ocehannya yang buat saya ngakak. Ujung2nya sih gk jauh dari kalimat "Makkk, gue rasa ditakdirkan tanpa jodoh deh, selalu aja laki2 itu pada kabur dan meninggalkan gue"




Jujur saja, ketika dia memutuskan untuk pindah ke Bali rasanya berat banget. Berat karena saya akan merasa kehilangan orang yang asyik, orang baik, orang yang penuh perhatian meski mulutnya pedas seperti cabai. Kalau Mini mau tahu pun, waktu jalan2 cantik kita ke Ragusa dan FX, ini air mata udah ditahan2 supaya enggak jatuh. Tapi akhirnya pecah juga, ketika saya selesai menurunkan dia di depan FX (Alhamdulillah dia gk melihat saya menangis)

Kurang dari seminggu, kami bertemu lagi di Jogjakarta. Saya yang baru tiba dari Jakarta menggunakan kereta, 'memaksakan' diri untuk menjemput dia ke bandara Adi Sucipto. Ditemani Irvan dan sopir teman saya, saya 'ciduk' lah dia. 

Bayangkan baru saja landing, dia sudah bercerita ketemu pria bule hingga leher nya sakit karena menengok ke samping terus-terus an. Tidak cuma itu, dia juga gelisah ketika saya belum nyampai bandara, katanya dia dikira orang Korea "Maaakkk buruaaann, gue takut lama2 ditawar disini."


Perhatian dia ke saya memang tak berubah, waktu di Dieng dia lah yang menenteng saya yg sudah mulai sempoyongan saat mendaki gunung. Dia lah yang menyemangati saya untuk bisa menuju puncak gunung. Itu gak akan saya lupa!!!!


Sewaktu di Jogja pun demikian, dia lah yang selalu ada di samping saya. Selalu muncul ketika saya butuh apa-apa. 

- Rela nungguin saya shalat di Musholla di Borobudur ketika anak2 yang lain asyik belanja LOL

- Melukin saya ketika dia capek karena kelamaan nunggu lampion terbang

- Rebutan cowok ganteng di Borobudur, ternyata itu cowok binan (Ambil deh buat kamu :p)

- Ngangkatin ember dan jemurin cucian saya (sumpaaahhh kamu baik bangeetttttttt ngeettt)

- dan lain lainnya. (Mungkin agak panjang ya Mini, kalau dijelasin disini, tapi aku gk pernah lupa kok apa2 yang telah kamu perbuat ke aku).

Seperti pepatah bilang "Setiap ada perjumpaan, pasti akan ada perpisahan" kamu pikir aku gk sedih ketika harus mengantar kamu kembali ke bandara Adi Sucipto sore itu? selama kita di Plaza Ambarukmo aku gk berhenti2 berdoa dalam hati, semoga waktu berjalan lambat. Ah tp apa daya, Tuhan punya kuasa, mas Parjo mengantar kita ke bandara, untuk kembali berpisah sementara waktu. 

Yeah sementara waktu, karena pasti antara kamu atau aku, akan kembali bertemu, saling mengejek, mendengarkan cerita kamu yang selalu menarik untuk di dengar (terutama soal pria2 tampan itu). Semoga saja pertemuan kita berikutnya, masing2 dari kita sudah bertemu dengan jodoh nya hihihii AMIEEEEEEEEEEEENNN!!!


Mini sayang, 10 hari lagi kamu ultah (aku tahu dong, udah lama ngorek2 dari Dami soalnya :p ), tulisan ini bukan kado kok. Cuma sekedar mengingatkan aku, bahwa kamu cukup berarti. Dan bagiku, orang yang berarti dihidup harus diabadikan lewat tulisan. Seperti yang aku buat ini untuk kamu :)


So, what present do you want from me my beloved brother? Just telling me :) 

Kau begitu sempurna
Di mataku kau begitu indah
Kau membuat diriku
Akan selalu memujamu

Di setiap langkahku
Ku kan selalu memikirkan dirimu
Tak bisa ku bayangkan 
Hidupku tanpa cintamu

Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua
Hanya bersamamu ku akan bisa



Miss you Mini, peluk dan cium jauh dari Jakarta ke Bali :D 



*salam-jilbab*





No comments: