Sunday, October 30, 2011

Bubur Ayam 'Memori'

Assalamualaikum...:)

Siang itu (29/10), nyokap ngajak kita mampir dulu ke rumah Meruya sebelum berangkat ke Puncak untuk merayakan ultah Nenek. Kedatangan nyokap kesana, hanya sekedar untuk mengecek rumah yang sedang direnovasi.

Berhubung nyokap bilang sebentar menengok rumah, saya, dan 2 adek (Izan dan Akbar) memutuskan untuk menunggu dalam mobil.

Senangnya bercampur terharu (hihhii lebay), muncullah bubur ayam langganan kita sejak kecil. Tanpa ba.bi..bu... kita langsung cegat si abangnya untuk memesan 2 porsi (kebetulan saya jg belum sarapan :p).

Bubur ayam ini memang paling simple yang pernah saya santap. Tapi mungkin karena punya memori, jadinya siang itu bubur tersebut terasa istimewa. Oh ya, semangkok bubur ini dihargai Rp7 ribu. Isinya terdiri dari, ayam, cakue, kacang, seledri, bawang goreng dan sesendok saus kacang yang pedas nya bikin ketagihan.

Penampakan si bubur ayam penuh memori itu :p

Izan (adik saya) tak kuasa melahap si bubur


Me :p

Mungkin kalian ada yang penasaran dengan 'tampilan' gerobak si abang penjual bubur itu. Foto di bawah ini yah --->>

Dari kecil saya salut banget sm si abang (yang saat mengetik saya lupa namanya..ampuuuunnnnn deh x_x). Kalau kalian mengira dia tinggal sekitaran Meruya, Jakarta Barat, is a BIG NO! Dia tinggal di Bekasi, dan setiap pagi (Senin-Minggu) berjualan di komplek Taman Meruya Ilir. Hmmm salut salutttt lah buang si abang satu ini. Semoga rejekinya lancar terus biar bisa menghidupi anak dan istrinya.

Baiklah, bubur ayam sudah habis dilahap, itu tandanya saya harus mengentikan tulisan ini. Daripada kelamaan ngalor ngidul :)


 Wassalam

*Salam-Jilbab*

No comments: